sesungguhnya solatku,ibadahku,hidupku dan matiku hanya lah kerana ALLAH s.w.t. BERSABDA RASULULLAH SAW "Sampaikanlah Pesananku Kepada Umatku Yang Lain Walaupun Dengan Sepotong Ayat"
Followers
Tuesday, September 29, 2009
Sesat!!
Monday, September 21, 2009
# berkorbanlah #
Maha Agung Allah yang Menciptakan kehidupan dengan segala kelengkapannya. Ada kelengkapan pokok, ada juga yang cuma hiasan. Sayangnya, tak sedikit manusia yang terkungkung pada jeratan kelengkapan aksesoris.
Berkurbanlah, Anda akan menjadi yang paling kaya
Logika sederhana manusia kerap mengatakan kalau memberi berarti terkurangi. Seseorang yang sebelumnya punya lima mangga misalnya, akan berkurang jika ia memberikan dua mangga ke orang lain. Logika inilah yang akhirnya menghalangi orang untuk berkurban.
Jika bukan karena iman yang dalam, logika ini akan terus bercokol dalam hati. Ia akan terus menenggelamkan manusia dalam kehidupan yang sempit, hingga ajal menjemput. Sulit menerjemahkan sebuah pemberian sebagai keuntungan. Sebaliknya, pemberian dan pengorbanan adalah sama dengan pengurangan.
Rasulullah saw. mengajarkan logika yang berbeda. Beliau saw. mengikis sifat-sifat kemanusiaan yang cinta kebendaan menjadi sifat mulia yang cinta pahala. Semakin banyak memberi, orang akan semakin kaya. Karena kaya bukan pada jumlah harta, tapi pada ketinggian mutu jiwa.
Rasulullah saw. mengatakan, “Yang dinamakan kekayaan bukanlah banyaknya harta benda. Tetapi, kekayaan yang sebenarnya ialah kekayaan jiwa (hati).” (HR. Abu Ya’la)
Berkurbanlah, Anda akan menjadi orang sukses
Sukses dalam hidup adalah impian tiap orang. Tak seorang pun yang ingin hidup susah: rezeki menjadi sempit, kesehatan menjadi langka, dan ketenangan cuma dalam angan-angan. Hidup seperti siksaan yang tak kunjung usai. Semua langkah seperti selalu menuju kegagalan. Buntu.Namun, tak sedikit yang cuma berputar-putar pada jalan yang salah. Padahal, rumus jalan bahagia sangat sederhana. Di antaranya, kikis segala sifat kikir, Anda akan menemukan jalan hidup yang serba mudah.
Allah swt. berfirman, “Ada pun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan ada pun yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.” (Al-Lail: 5-10)
Kalau jalan hidup menjadi begitu mudah, semua halangan akan terasa ringan. Inilah pertanda kesuksesan hidup seseorang. Semua yang dicita-citakan menjadi kenyataan.Maha Benar Allah dalam firman-Nya, “…dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang sukses.” (Al-Hasyr: 9)
Berkurbanlah, Anda akan sangat dekat dengan Yang Maha Sayang
Sebenarnya,Allah sangat dekat dengan hamba-hambaNya melebihi dekatnya sang hamba dengan urat lehernya. “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya.” (Qaaf: 16)
Namun, ketika ada hijab atau dinding, yang dekat menjadi terasa sangat jauh. Karena hijab, sesuatu menjadi tak terlihat, tak terdengar, bahkan tak terasa sama sekali. Dan salah satu hijab yang kerap menghalangi kedekatan seorang hamba dengan Penciptanya adalah kecintaan pada harta.Islam tidak mengajarkan umatnya untuk tidak berharta. Atau, menjadi miskin dulu agar bisa dekat dengan Allah swt. Tentu bukan itu. Tapi, bagaimana meletakkan harta atau fasilitas hidup lain cuma di tangan saja. Bukan tertanam dalam hati. Dengan kata lain, harta cuma sebagai sarana. Bukan tujuan.
Karena itu, perlu pembiasaan-pembiasaan agar jiwa tetap terdidik. Dan salah satu pembiasaan itu adalah dengan melakukan kurban. Karena dari segi bahasa saja, kurban berasal dari kata qoroba-yaqrobu-qurbanan artinya pendekatan. Berkurban adalah upaya seorang hamba Allah untuk mengikis hijab-hijab yang menghalangi kedekatannya dengan Yang Maha Sayang.
Berkurbanlah, Anda akan menjadi yang paling dicintai
Setiap cinta butuh pengorbanan. Kalau ada orang yang ingin dicintai orang lain tanpa memberikan pengorbanan, sebenarnya ia sedang memperlihatkan cinta palsu. Cinta ini tidak pernah abadi. Cuma bergantung pada sebuah kepentingan sementara.Allah swt. Maha Tahu atas isi hati hamba-hambaNya. Mana yang benar-benar mencintai, dan mana yang cuma main-main. Dan salah satu bentuk keseriusan seorang hamba Allah dalam mencari cinta Yang Maha Pencinta adalah dengan melakukan pengorbanan. Bisa berkorban dengan tenaga, pikiran, dan harta di jalan Allah. Dan sebenarnya, pengorbanan itu bukan untuk kepentingan Allah. Allah Maha Kaya. Justru, pengorbanan akan menjadi energi baru bagi si pelaku itu sendiri.
~ Indahnya di Aidilfitri ~
hari ni,hari ke-2 raya..pagi-pagi lg dah bngun sebab xnk jd mcm semalam..bgn lmbt smpai x sempat nk buat pape..huhu, hari ni gak tercatat dlm sejarah aku msk nasi lemak dan rendang x jd..waaaaaa~xpe lah, first tyme try buat..
aku tinggal di 'ashir,madinat nasr. di kawasan 'ashir, ramai sgt2 student Malaysia sampaikan kalau nk buat urusan jual beli pn boleh cakap dalm bahasa Melayu..tp kadang2 kena guna bahasa isyarat gak (sejak bila lah aku jd oku..hehe),klu nak ckp dalm bhs arab ammi,boleh jd pening pale sbb pk mcm mana nk ckp..(inilah akibat klu x pg klas bhs)
Lepas ni ramai lg anak-anak Malaysia yang akn meneruskan perjuangan di Bumu Anbiya' ni. ku berharap,kita semua bersedia fizikal dan mental dalam meneruskan perjuangan kita semua.
Friday, September 18, 2009
Alhamdulillah...
Friday, September 11, 2009
:: 1 Hari Lagi ::
LAILATUL-QADR:
Nabi Muhammad saw sekembalinya dari satu peperangan, memberitau para sahabatnya bahawa mereka baru kembali dari satu peperangan yang kecil dan sedang menuju ke satu peperangan yang lebih besar dan lebih sengit. Para sahabat menjadi bingung dan tertanya-tanya adakah peperangan yang lebih hebat daripada itu. Nabi menjelaskan peperangan yang dimaksudkan yang lebih dahsyat ialah berperang degan hawa nafsu.
Berperang dengan nafsu dikatakan jihad yang lebih besar daripada peperangan dengan senjata yang boleh meragut nyawa sendiri. Bagi kebanyakan kita, perkara yang paling kita takuti ialah peperangan dengan senjata kerana kita tahu ia boleh merampas jiwa kita, anak dan keluarga serta apa-apa yang kita sayangi. Kita akan berpisah dengan dunia dan kemanisannya. Rupa-rupanya apa yang kita takuti selama ini bukanlah satu yang benar-benar harus ditakuti. Yang paling ditakuti menurut Islam ialah nafsu yang ada dalam diri kita. Dialah musuh yang paling nyata yang berada bukan di luar diri kita tetapi menjadi sebahagian daripada kita. Dia benar-benar 'musuh dalam selimut' yang boleh merosakkan diri kita bahkan lebih dahsyat menjerumuskan kita ke dalam neraka yang mana azab dan sengsaranya berkekalan dan tidak dapat digambarkan hebatnya penderitaan oleh mana-mana media di dunia ini.
Diri kita bolehlah dianggap sebagai sebuah kerajaan yang mana otak merupakan pemerintah, hati menjadi penasihat menteri atau barisan penyokong kerajaan sementara nafsu bertindak sebagai puak pembangkang yang sangat mahir berdiplomasi dan berpura-pura. Dalam menjalankan mesyuarat kabinet, perdana menteri mesti pandai membuat keputusan demi kesejahteraan negara. Beliau mesti berwibawa serta mampu mengenalpasti atau membezakan mana satu cadangan yang konstruktif dan destruktif. Peranan pembangkang perlu diawasi supaya tidak merosakkan negara keseluruhannya. Dalam usaha mempengaruhi perdana menteri supaya mengikut telunjuknya, barisan pembangkang yang diwakili oleh nafsu menjalankan pelbagai strategi kotor melalui amalan rasuah (wang dan perempuan yang sesuai dengan nafsu) dan ugutan. Jika tidak dapat dengan cara kekerasan, ia menukar taktik dengan cara berlembut. Hanya perdana menteri yang bijak saja selamat dari dakyah dan umpan beracun ini.
Dalam hubungan ini, puasa merupakan satu cara untuk menundukkan nafsu. Bagi kita, perosak terbesar ialah nafsu perut. Disebabkan nafsu inilah datuk dan nenek kita Adam dan Hawa terusir dari negara abadi ke negara yang hina dan miskin ini. Mereka dilarang dari memakan buah khuldi tetapi malang berjaya dikalahkan oleh nafsu perut mereka lalu khuldi dimakan dan sekaligus tersingkap aurat kemaluannya. Terbukti dengan menurut nafsu perut membangkitkan nafsu-nafsu lain seperti nafsu kelamin yang dahsyat dan keras dorongannya. Kemudian diikuti dengan nafsu mencari harta, nafsu mencari pangkat, nafsu mencari kekayaan dan kesemuanya ini menimbulkan pelbagai gejala penyakit lain seperti dengki, hasad, iri hati, permusuhan dan saling membenci antara satu sama lain. Akhirnya dunia akan dipenuhi dengan pelbagai arus dan trend maksiat, kejahatan dan kemungkaran. Pucuk pangkal dari semua ini ialah menurut nafsu perut.
Setiap penyakit ada ubat. Allah menurunkan penyakit dan ubatnya sekali. Ubat bagi penyakit nafsu ialah berpuasa. Kenapa puasa dianggap sebagai ubat/resipe memerangi godaan nafsu? Jawapannya terkandung dalam hadith Nabi saw:
"Perangilah nafsumu dengan lapar dan dahaga kerana pahala yang demikian menyamai pahala orang yang berperang di jalan Allah."
Berpuasa menyempitkan tempat laluan Iblis. Oleh itu memudahkan diri kita untuk tunduk kepada perintah Allah. Pada masa yang sama tidak mengikut jalan nafsu dan kedurhakaan serta tidak terikut-ikut dengan budaya kemewahan dan mengutamakan dunia dari akhirat.
Dalam satu riwayat ada menceritakan 'orang yang paling tinggi darjatnya di sisi Allah pada hari kiamat ialah mereka yang lama berlapar dan sentiasa merenung kebesaran Allah swt.' Pada riwayat lain, Nabi Muhammad saw bersabda "Ketuklah selalu pintu syurga supaya dibukakan untukmu. Bila Aisyah bertanya bagaimana, Nabi menerangkan dengan lapar dan dahaga."
Nabi juga ada bersabda "manusia yang paling lama menderita kelaparan pada hari kiamat ialah mereka yang paling lama kenyangnya di dunia."
Baginda Rasulullah saw sendiri belum pernah merasakan kekenyangan malahan pernah tidak merasakan sebarang makanan selama berhari-hari sehinggalah baginda wafat. Di antara kebaikan daripada berpuasa ialah seperti berikut:
- membersihkan hati dan menajam fikiran
- memperhalus jiwa dan rohani sehingga terasa lazat beribadat
- menghilangkan rasa sombong diri
- merasa dan ingat akan ujian dan cobaan Allah
- merobohkan kubu pertahanan nafsu
- mengurangkan rasa ngantuk dan tidur supaya berpeluang beribadat kepada Allah
- membuka peluang seluasnya untuk ibadat
- menyihatkan badan dan sistem jasmani
- menolak pelbagai penyakit berpunca dari banyak makan
- mengurangkan perbelanjaan untuk makan
- membaiki hati dan bersimpati orang miskin dengan sedekah
Nah! sekarang kita berada di penghujung Ramadhan - bulan taubat, bulan berkat, bulan keampunan, bulan jihad, bulan muhasabah dan bulan pelepasan dari api neraka. Hari ini kita masih berkesempatan berpuasa, elok belum tentu lagi... Jadi gunakan kesempatan ini dengan banyak beribadat dan berjuang melawan nafsu. Nafsu jahat perlulah dibanteras. Nafsu perut jangan diturutkan sangat. Nafsu yang ingin melihat perkara yang haram perlu dilawan. Telinga ingin mendengar hiburan dan nyanyian perlu disekat. Naluri seks yang inginkan kepuasan juga dikekang. Pendekata semua indera dan anggota perlu dipuasakan demi menjaga hak berpuasa. Begitu juga mulut yang ingin berceloteh, mengumpat, berbohong dan mencaci mesti dilawan.
Puasa hanya menjadi satu adat dan budaya jika hanya menahan diri dari makan dan minum tanpa disertai dengan kesungguhan berperang dengan nafsu. Tujuan berpuasa mestilah jelas supaya adab-adab berpuasa dapat kita jaga dengan baik. Inilah sebenarnya intipati puasa. Kalaulah tidak masakan nabi mengatakan jihad melawan nafsu lebih berat daripada jihad perang fisabilillah; sedangkan peperangan dengan senjata amat berat dan mempunyai risiko yang amat dahsyat. Mengabaikan aspek ini bermakna kita hanya berpuasa mengikut adat atau secara lahiriah saja tanpa menghayati apa yang tersirat dalam ibadat puasa. Nabi Muhammad saw. mengingatkan kita bahawa ramai orang yang berpuasa tidak dapat apa-apa kecuali lapar dan dahaga.
Amat wajar sekali bagi mereka yang benar-benar berjuang melawan nafsu sepanjang Ramadhan diberikan ganjaran Lailatul-Qadr - satu malam yang menyamai 1000 bulan. Amat beruntung dan bertuah bagi mereka yang dapat menghidupkan malam Lailatul-Qadr yang jatuhnya pada salah satu malam di antara 10 terakhir Ramadhan. Barangsiapa yang sudah berjuang melawan nafsu pada hari-hari sebelumnya amat mudah melakukannya. Mereka akan berebut dan menunggu saat-saat yang maha berkat ini. Betapa kiranya jika ada orang menawarkan agar beribadat pada sekian malam dan akan diberi berbillion-billion ringgit malahan kekayaan seorang korporat. Sudah tentu semua manusia turut berjaga malam untuk merebut tawaran ini. Tapi sayang seribu kali sayang tawaran Allah ini dipandang sepi oleh sebahagian besar manusia termasuk diri kita, lantaran kurangnya iman kita terhadap Allah. Masa masih ada bagi kita untuk merenung diri dan mengambil peluang yang Allah berikan pada Ramadhan ini.
Sebagaimana orang yang menyambut Ramadhan dengan hati yang gembira diharamkan jasadnya dari api neraka, begitulah juga keadaannya orang yang sangat berat hatinya meningggalkan Ramadhan. Lantaran itu, ramai di antara orang-orang soleh menangis meninggalkan bulan yang penuh dengan keberkatan ini. Mereka sedar tidak ada bulan lain yang menyamai Ramadhan. Awal Syawal mereka berhariraya dan hari keduanya diikuti dengan puasa sunat 6 hari. Mengikut Nabi barangsiapa berpuasa 6 hari dalam bulan Syawal seolah-olah berpuasa sepanjang tahun. 30 hari + 6 hari = 36 hari. Jika setiap kebajikan dibalas dengan 10, maka 36 x 10 = 360 hari atau 1 tahun.
Adakah kita termasuk dalam golongan orang yang dukacita meninggalkan Ramadhan atau sebaliknya? Sementara masih ada hari-hari puasa lagi, sama-samalah kita mempertingkatkan nilai puasa kita semoga dapat kita menikmati kelazatan berpuasa dan menghidupkan malam Lailatul-Qadr. Semoga puasa tahun ini benar-benar memberi kesan yang positif terhadap diri kita, amin.
Selamat berpuasa dan menyambut Hari Raya - merayakan kemenangan kita dalam peperangan dengan nafsu. Janganlah kita berhariraya kerana menyambut kemenangan nafsu atas diri kita ...
Wallahu a'alam..
Siapakah yang rugi? Siapa yang untung?

Dua Golongan Pemakai Tudung
Thursday, September 10, 2009
Bila Al Quran Mula Bersuara

kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu', Aku kau sentuh dalam keadaan suci, Aku kau pegang
Aku,kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih atau pun keras setiap hari
Setelah selesai engkau menciumku mesra
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah Aku bahan bacaan usang yang tinggal sejarah...?
Menurutmu, mungkin aku bahan bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau, menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji.......
Sekarang, Aku tersimpan rapi sekali, sehingga engkau lupa di mana Aku tersimpan
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai pngisi setormu.
Atau Aku kau buat penangkal untuk menakuti iblis dan syaitan
Kini Aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian, kesepian.
Di dalam almari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.
Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman.
Di waktupetang, Aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....
Waktu lapang engkau membaca buku karangan manusia
Sedangkan Aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Azzawajalla,
Engkau engkau abaikan dan engkau lupakan...
Di dalam perjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat di dalam keretamu
Sepanjang perjalanan,radiomu selalu tertuju ke stasyen radio kesukaanmu
Mengasyikkan.
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku.........
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan dunia mu
Benarlah dugaanku bahawa engkau kini sudah benar-benar hampir melupaiku
Menonton siaran telivisyen
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah
Waktupun cepat berlalu.........
Aku semakin kusam dalam laci-laci mu
Mengumpul debu atau mungkin dimakan hama
Itupun hanya beberapa lembar dariku.
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terangkak-rangkak ketika membacaku
Atau waktu kematian saudara atau taulan mu
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Apakah TV, radio ,hiburan atau komputer dapat menolong kamu?
Yang pasti ayat-ayat Allah s.w.t yang ada padaku menolong mu
Itu janji Tuhanmu, Allah s.w.t
Setiap saat berlalu...
Dan akhirnya.....
kubur yang setia menunggu mu...........
Engkau pasti kembali, kembali kepada Tuhanmu
Jika Aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan.
Yang akan membantu engkau membela diri
Dalam perjalanan ke alam akhirat.
Dan Akulah "Al-Qur'an",kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.
Peganglah Aku kembali.. .. bacalah aku kembali aku setiap hari.
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat-ayat suci.
Yang berasal dari Allah Azzawajalla
Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah
Yang disampaikan oleh Jibril melalui Rasulmu
Keluarkanlah segera Aku dari almari, lacimu.......
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu.
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.
Sentuhilah Aku kembali...
Baca dan pelajari lagi Aku....
Setiap datangnya pagi, petang dan malam hari walau secebis ayat
Seperti dulu.... Waktu engkau masih kecil
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan aku engkau biarkan aku sendiri....
Dalam bisu dan sepi....
Wednesday, September 9, 2009
Menghitung Hari
tinggal beberapa ari je lg ummu akn meninggalkan bumi Malaysia,tak tau ape perasaan yang berkecamuk di hati skrg. Sedih? Sayu? huh..yang paling menyedihkan,tahun ni adlh thn pertama beraya tanpa keluarga di sisi..isk3..
tak taulah..barang-barang x packing lg, x sedar diri betul lh..huhu
bley plak duk melepak dpn laptop ni..ape lah ummu ni,hmm,sesekali terpikir lah jgk, mcm manalah kt negara orang nnt ye?
sabar lh diri..perasaan memang lh sedih,x bley di ungkapkan dgn kata-kata,tp sampai ari ni,umu still thn xnk bg setitik air mata pn jatuh..semoga ALLAH menguatkan diri hamba-Mu yang lemah dan daif ini,hanya pada-Mu aku berserah Ya Allah..
Ameen..
TAZKIYATUN NAFSI
